Tiga
Bulan kemudian
“Hoeek...
hoeeeek” (heee sapa lgi neh yg muntah2,,menjijikkan,,#kan yg nulis kamu,dasar
pabbo...#oh iya ya mian,,,abaikan). “Yuuun...” panggil nya lemah. Yunnie yang
sedang merapikan dokumen kerja nya langsung berlari kekamar mandi.
“Boo??
Mual ya??” Yunnie langsung memijit tengkuk Joongie, Joongie mengangguk lemah,
“Kamu habis makan sate lagi chagi?”
“Nee,,
td Joongie tiba2 pengen banget Yun, Hoeeek” (parah neh umma,masa kecebur di
lobang yang sama sampe dua kali).
“Nanti
kalo mau makan sate lagi, kamu harus sarapan dulu, perut kamu gak tahan sama
sambel kacangnya boo” nasehat Yunnie lembut, Joongie memajukan bibirnya sambil
mengangguk.
Tiba2
Joongie merasa sangat pusing,,pandangan matanya kabur,
“Boo,,,boo”
panggilan Yunnie terdengar samar2 di telinganya. “Joongiieee” Yunnie terkejut
menopang tubuh Joongie yang pingsan di pelukannya. Yunnie langsung mengangkat
joongie keluar dari kamar mandi dan membaringkannya di ranjang mereka.
Yunnie
kemudian mau keluar kamar, tp tidak jd, dia kembali ke sam[ping istrinya, mukanya
keliatan sangat panik, “aaa,,Joongieee” teriaknya panik, Yunnie mengacak2
rambutnya,(aduuuh appa, gimana siih, ambil telpon trus telpon dokter, jangan
kayak setrikaan konslet gini dooonk), “ah” Yunnie langsung mengambil telpon di
meja dekat ranjang, “Yeoboseyoo....dr.Siwon,,,,istri saya tiba2 pingsan,,,,iya
dok,,,,,baik.....cepat ya dok”
Yunnie
duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan istrinya yang tak bergerak,
“Joongiee,, kamu kenapa?” katanya khwatir.
.......................................................................
Joongie
membuka matanya perlahan, “Yun” panggilnya lemah.
“Iya
boo, Yun disini” Yunnie mengeratkan genggaman tangannya di tangan Joongie.
Joongie membuka matanya sempurna dan dilihatnya dia tidak sedang berdua dengan
Yunnie, di belakang Yunnie ada ke empat orang tuanya yang tersenyum lega
melihat joongie bangun,.
“joongie,,,akhirnya
kamu bangun” Mrs Kim mendekati anaknya dan memeluknya. Yunnie berpindah
kesamping kirinya, kini dia duduk di ranjang.
Mrs
Jungikut mendekati Joongie,,”Selamat ya chagii” katanya membelai tangan Joongie
sambil tersenyum,. Joongie memandang keempat orangtuanya bingung. Dia kemudian
berpaling memandang suaminya, Yunnie tersenyum melihatnya bingung.
“kau
hamil boo” kata Yunnie mengelus pipi Joongie lembut. “Td dr Si won sdh
memeriksamu”
“jongmal?”
kata Joongie tak percaya, Yunnie mengangguk di sertai anggukan keempat orang
tuanya juga, matanya kini berkaca2, dia terlalu bahagia, akhirnya setelah satu
tahun pernikahannya dia akan punya anak.
Yunnie
mengusap caran bening yang mengalir dari sudut mata istrinya, kemudian mengecup
keningnya mesra.
“Dan
kau tau Joongie, kami dapat bonus” kata Mr jung
“bonus?”
Joongie memandang ayah mertuanya yang tersenyum misterius
“Iya
Joongie, kami dpat BONUS” kata Mr Kim menekannkan kata bonus untuk membuat anak
kesayangannya itu makin penasaran.
Mrs
Kim memegang perut Joongie..”di dalam sini, ada dua calon cucu umma,” katanya
“mak,,maksud
umma, anak kami kembar?” tnya Joongie takjub.
“kembar
pengantin chagi” bisik mrs Jung di telinga Joongie. Joongie yang mendengar itu
semakin terharu, dia terlihat menahan gejolak perasaan bahagianya yang tak
terkira, joongie lagi2 menitikkan air mata.
“Yun”
kata Joongie disela tangis bahagianya, Yunnie tersenyum dan memeluknya
“sssst,,,Uljima
boo,”
Keempat
orangtuanya diam2 juga menangis bahagia, Mr Jung tersenyum, “kali ini bukan
gara2 sate lagi kan?” katanya tersenyum jenaka. Mereka semua memandang kearah
Mr Jung dan tertawa bersama.
The End